Senin, 21 November 2011

Deskripsi Proyek Rumah Sakit Pendidikan


Di Kabupaten Kudus akan dibangun sebuah Rumah Sakit Akademik dengan luas lahan 41.248,8 m2, luas bangunan 37.026 m2, berlokasi di Gondangmanis kecamatan Bae. Rumah Sakit Pendidikan ini memiliki konsep umum memadukan tiga program utama yaitu Medical Service, Research, dan Education.
Konsep khusus yang diangkat adalah Healing: rumah sakit yang mampu mewadahi semua tuntutan desain, Green: bangunan harus secara ekonomis memadai, dan Sustainable: bagaimana untuk tetap beroperasi dalam berbagai fase potensi yang ada.
Melalui penataan massa bangunan yang kompak dan vertikal setinggi 6 lantai, permintakatan fungsi yang tepat, serta pengaturan jalur sirkulasi yang efektif, dapat dijaga keterbukaan lahan yang memadahi.

1.      Maksud dilakukan pelingkupan (Scoping) dalam penyusunan AMDAL
2.      Metode yang digunakan dalam melakukan prakiraan dampak
3.      Dalam deskripsi proyek diatas, agar di buat pelingkupan (Scoping) lakukan tahapan identifikasi dampak dengan menggunakan metode matrik.
4.      Lanjutkan Dengan evaluasi dampak dengan menggunakan metode matrik.
5.      Lanjutkan Dengan focusing / pemusatan dampak menggunakan metode matrik dan simpulkan issu pokok (main issue), dalam deskripsi proyek di atas.
6.      Apa yang dimaksud dengan Ekosistem
7.      hukum ekologis yang mengatur yang mengatur seluruh kehidupan spesies pada habitatnya.
8.      apa yang di maksud dengan AMDAL.
9.      3 alternatif untuk Penentuan bentuk Kajian Lingkungan.
10. Regulasi yang masih berlaku dalam yang berhubungan dalam pengelolaan lingkungan hidup khususnya AMDAL.

Selasa, 19 Juli 2011

Mutu Limbah dan pengolahannya


  1. Pengolahan air limbah menggunakan RBC (Rotating Biological Contactror)
  2. keistimewaan pengolahan limbah dengan menggunakanan RBC
  3. Jenis Pengolahan air limbah secara biologis antara lain dengan Trickling Filter
  4. trickling filter kecepatan rendah memiliki kelemahan
  5. terbentuknya slim / bio film
  6. mekanisme Lumpur aktif.
  7. kinerja lumpur aktif terganggu atau bekerja tidak optimal..
8.      variabel mutu limbah
9.     BPM dan BPA dalam baku mutu limbah
  1. menilai hasil akhir beban pencemaran / mutu limbah

yang diperhatikan dalam praktek laboratorium


  1. Proses pemeriksaan Air secara Bacteriologis menggunkan metoda Tabung Ganda
  2. Media yang digunakan dalam pemeriksaan air dengan metode tabung ganda
  3. bahan dan Alat yang di gunakan dalam pemeriksaan kuman udara
  4. cara menentukan titik lokasi pengambilan data untuk pengukuran intensitas cahaya
  5. cara melakukan pengukuran Tingkat Kebisingan secara sederhana

Senin, 09 Mei 2011

10 Masalah Dalam Pengolahan Limbah


IPAL
 1.    Penghitungan dimensi Bak Sedimentasi pengolahan limbah 
2. Apa Faktor – faktor yang mempengaruhi proses Sedimentasi. 
3. Kebutuhan Desinfeksi dengan Gas Chlorine.
4. Limbah hasil olahan perlu dilakukan desinfeksi, cara memilih bahan desinfektan
5. Tingkatan pengamatan dalam Analisis Dampak Kesehatan Lingungan (ADKL)
6.   Tahapan pra sedimentasi dalam pengolahan air limbah mengapa diperlukan.
7.    Tujuan Screening, Grit Chamber dalam pengolahan limbah industri tahap prasedimentasi. 
8.    Maksud dengan Coagulation dan Floculation
9. Maksud BOD dan COD
10. Identifikasi perusahaan, karakteristik dan analisis jenis pengolahan

Senin, 28 Februari 2011

Gambaran penyakit sesuai profil kesehatan kabupaten Kudus



Suatu desa dikatakan KLB apabila setelah dilakukan Surveilans Epidemologi Determinant pola penyakit hasilnya benar-benar terdapat wabah penyakit. Penanganan KLB tersebut kurang dari 24 jam.
Berikut dapat dilihat tabel jumlah dan prosentase Desa/Kelurahan terkena KLB yang ditangani < 24 jam menurut Puskesmas Kabupaten Kudus tahun 2008 sebagai berikut :

Tabel 6. Jumlah Dan Persentase Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani
Kurang 24 Jam Menurut Puskesmas Di Kabupaten Kudus Tahun 2008

NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL TERKENA KLB
JUMLAH
DITANGANI <24 JAM
%







1
KALIWUNGU
KALIWUNGU
9
2
2
100.00


SIDOREKSO
6
0
0
0.00
2
KOTA
WERGU WETAN
8
0
0
0.00


PURWOSARI
10
0
0
0.00


RENDENG
7
1
1
100.00
3
JATI
JATI
8
3
3
100.00


NGEMBAL KULON
6
1
1
100.00
4
UNDAAN
UNDAAN
10
0
0
     0.00


NGEMPLAK
6
0
0
     0.00
5
MEJOBO
MEJOBO
6
0
0
     0.00


JEPANG
5
0
0
0.00
6
JEKULO
JEKULO
6
0
0
0.00


TANJUNGREJO
6
1
1
100.00
7
BAE
BAE
5
1
1
100.00


DERSALAM
5
1
1
100.00
8
GEBOG
GRIBIG
6
1
1
100.00


GONDOSARI
5
2
2
100.00
9
DAWE
DAWE
9
0
0
0.00


REJOSARI
9
1
1
100.00







JUMLAH KABUPATEN
132
14
14
100.00







Sumber : W-2




Keterangan : Nilai 0 (nol) = Tidak ada Kasus




Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 132 desa/kelurahan di Kabupaten Kudus yang terkena KLB sebanyak 14 desa/kelurahan yang terkena KLB dan semuanya telah ditangani dalam waktu kurang dari 24 jam.
Sedangkan jumlah penderita dan kematian, CFR, KLB menurut jenis KLB, jumlah Kecamatan dan jumlah desa yang terserang Kabupaten Kudus tahun 2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 7. Jumlah Penderita Dan CFR Menurut Jenis KLB
Di Kabupaten Kudus Tahun 2008

NO
JENIS KEJADIAN
YANG DISERANG
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH PENDERITA
JUMLAH KEMATIAN
ATTACK RATE
CFR
JUMLAH KEC
JUMLAH DESA









1
DBD
7
14
747.488
623
18
0,08
2,89









2
Varicella
1
1
4.200
23
0
0,55
0,00









3
Diare
1
1
5.000
6
1
0,12
0,00









Sumber : W-2






Keterangan : Nilai 0 (nol) = Tidak ada Kasus





Berdasarkan tabel diatas (sumber laporan W2) dapat dilihat KLB yang terbesar adalah KLB kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) menyerang 14 desa di 7 Kecamatan dengan jumlah penderita 623 orang, 18 orang meninggal dan Attack Ratenya sebesar 0,08 % dan CFR 2,89 %.