51 | SNI 03-2414-1991 | Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka. Judul direvisi menjadi: Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung | Metode ini digunakan untuk menghitung debit sungai dan saluran terbuka yang tidak terpengaruh arus balik atau aliran lahar pada saat muka air rendah sampai tinggi, yang masih tertampung di dalam alur sungai atau saluran terbuka. |
52 | SNI 03-2415-1991 | Metode Perhitungan Debit Banjir. Judul direvisi menjadi Tata cara perhitungan debit banjir | Metode ini digunakan dalam menentukan debit banjir rencana yang andal dan terpercaya dalam perencanaan bangunan air. |
53 | SNI 03-2416-1991 | Metode Pengujian Lendutan Perkerasan Lentur dengan Alat Benkelman Beam Judul direvisi menjadi:Cara uji lendutan perkeraan lentur dengan alat benkelman beam | Metode ini digunakan untuk mendapatkan data lapangan yang akan digunakan dalam penilaian struktur perkerasan, peramalan perwujudan perkerasan, perencanaan teknik perkerasan atau lapis tambahan di atas perkerasan dengan menggunakan alat Benkelman Beam. |
54 | SNI 03-2437-1991 | Metode Pengujian Laboratorium untuk Menentukan Parameter Sifat Fisika Pada Contoh Batu. | Metode ini digunakan untuk mengetahui sifat-sifat fisika contoh batu, antara lain yaitu kepadatan asli, kadar air asli, kepadatan jenuh, penyerapan kepadatan kering, derajat kejenuhan, porositas, berat jenis semu, berat jenis sebenarnya dan angka pori berdasarkan hasil pengkajian dan perhitungan laboratorium. |
55 | SNI 03-2439-1991 | Metode Pengujian Kelekatan Agregat terhadap Aspal Judul direvisi menjadi :Cara Uji Penyelimutan dan Pengelupasan Pada Campuran Agregat-Aspal | Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya angka kelekatan agregat terhadap aspal. Standar ini menetapkan cara untuk menguji ketahanan penyelimutan film aspal pada permukaan suatu agregat. Pengujian ini diterapkan pada aspal cair, aspal emulsi, dan aspal semi padat. |
56 | SNI 03-2443-1991 | Spesifikasi Trotoar | Spesifikasi ini digunakan dalam peren-canaan teknis, pelaksanaan, dan pengawasan lapangan dalam menentukan dimensi, kemiringan, elevasi, dan bentuk trotoar. |
57 | SNI 03-2445-1991 | Spesifikasi Ukuran Kayu Untuk Bangunan Rumah dan Gedung | Spesifikasi ini digunakan untuk menentukan ukuran kayu gergajian di pasaran sehingga memudahkan dalam pengerjaan dan menghemat pemakaian kayu bagi pemakai |
58 | SNI 03-2446-1991 | Spesifikasi Bangunan Pengaman Tepi Jalan | Spesifikasi ini digunakan dalam membuat bangunan pengaman tepi jalan agar kenda-raan tidak keluar dari jalurnya, dan menghin dari kemungkinan terjadinya tabrakan frontal antara sesama kendaraan dari arah berlawanan |
59 | SNI 03-2447-1991 | Spesifikasi Rumah Tumbuh Rangka Beratap dengan Komponen Beton. | Spesifikasi ini digunakan dalam pembangunan rumah tumbuh di atas tanah matang dengan tujuan untuk membuat rumah tumbuh rangka beratap tanpa dinding pengisi yang akan dikembangkan sesuai kebutuhan |
60 | SNI 03-2448-1991 | Spesifikasi Komponen Beton Pracetak untuk Rumah Tumbuh Rangka Beratap. | Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana, produsen dan pelaksanan dalam merencanakan, memproduksi komponen dan melaksanakan bangunan. Tujuannya untuk keseragaman mutu, penghematan bahan, biaya dan waktu pelaksanaan. |
61 | SNI 03-2449-1991 | Spesifikasi Kuda-kuda Kayu Balok Paku Tipe 15/6 | Spesifikasi ini digunakan dalam merencana, memproduksi dan melaksanakan di lapangan yang bertujuan untuk menghasilkan mutu kuda-kuda yang sama, menghemat bahan, tenaga dan waktu, mudah dalam perencanaan dan pelaksanaan |
62 | SNI 03-2450-1991 | Spesifikasi Kuda-kuda Kayu Balok Paku Tipe 30/6 | Spesifikasi ini digunakan dalam merencana, memproduksi dan melaksanakan di lapangan yang bertujuan untuk menghasilkan mutu kuda-kuda yang sama, menghemat bahan, tenaga dan waktu, mudah dalam perencanaan dan pelaksanaan |
63 | SNI 03-2452-1991 | Spesifikasi Rumah Tumbuh Rangka Beratap RTRB Kayu | Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana, produsen dan pelaksana dalam merencanakan, memproduksi komponen dan melaksanakan bangunan. Tujuannya untuk keseragaman mutu, penghematan bahan, biaya dan waktu pelaksanaan |
64 | SNI 03-2453-2002 | Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan Pekarangan | Tata cara ini digunakan sebagai acuan dalam merencanakan teknik sumur resapan air hujan serta persyaratannya, antara lain mengurangi limpasan permukaan yang sangat berlebihan dan sekaligus untuk menambah potensi air tanah |
65 | SNI 03-2455-1991 | Metode Pengujian Triaxial A Judul direvisi menjadi :Cara uji triaksial untuk tanah dalam keadaan terkonsolidasi tidak terdrainase (CU) dan terkonsolidasi terdrainase (CD) | Metode ini digunakan sebagai acuan dalam uji geser trisumbu tekan terkonsolidasi tanpa drainase untuk tanah berkohesi |
66 | SNI 03-2457-1991 | Metode Pengujian Agregat untuk Beton Penahan Radiasi | Metode ini digunakan untuk menentukan mutu agregat yang akan digunakan untuk beton penahan radiasi |
67 | SNI 03-2460-1991 | Spesifikasi Abu Terbang Sebagai Bahan Tambahan Untuk Campuran Beton | Tujuan spesifikasi ini adalah untuk memberikan persyaratan mutu abu terbang sebagai bahan tambahan dalam campuran beton sehingga didapatkan sifat-sifat khusus dari beton |
68 | SNI 03-2461-2002 | Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton Ringan Struktur | Standar ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi produsen / perencana dan pelaksanaan pekerjaan beton dalam menilai mutu agregat ringan yang memenuhi persyaratan. Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenai agregat ringan yang digunakan dalam pembuatan beton struktural dengan pertimbangan utamanya adalah ringannya bobot dan tingginya kekuatan, yang meliputi persyuaratan mengenai komposisi kimia, sifat fisis serta penggantian pasir alam. Nilai dinyatakan dalam satuan metrik yang digunakan sebagai standar. |
69 | SNI 03-2487-1991 | Metode Pengujian Lapangan Kekuatan Geser Baling pada tanah berkohesi. Judul direvisi menjadi :Cara uji kuat geser baling pada tanah kohesif di lapangan | Metode ini digunakan untuk memperoleh parameter kekuatan geser tanah lembek berkohesi yang jenuh air pada kondisi tanpa drainase. |
70 | SNI 03-2491-2002 | Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton | 1) Metode pengujian ini mencakup cara penentuan kuat tarik belah benda uji yang dicetak berbentuk silinder atau beton inti yang diperoleh dengan cara pengeboran termasuk ketentuan peralatan dan prosedur pengujiannya serta perhitungan kekuatan tarik belah; 2) Pengujian kuat tarik belah digunakan untuk mengevaluasi ketahanan geser dari komponen struktur yang terbuat dari beton yang menggunakan agregat ringan. |
71 | SNI 03-2492-2002 | Metode Pengambilan dan Pengujian Beton Inti | Metode ini mencakup cara pengambilan beton inti, persiapan pengujian dan penentuan kuat tekannya; 2) Metode ini tidak memberikan panduan penentuan pemboran beton inti atau lokasi pengeboran; 3) Metode ini tidak dilengkapi prosedur interpretasi hasil kuat tekan beton inti.. |
72 | SNI 03-2493-1991 | Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium judul direvis menjadi Tata cara pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium agar memenuhi syarat | Metode ini digunakan untuk pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium agar memenuhi syarat |
73 | SNI 03-2494-2002 | Spesifikasi Agregat Beton Penahan Radiasi | Spesifikasi ini digunakan sebagai acuan bagi produsen agregat/ perencana dan pelaksana pekerjaan beton dalam menilai mutu agregat yang memenuhi persyaratan untuk keperluan beton penahan radiasi. Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenai klasifikasi dan persyaratan teknis agregat untuk pembuat beton penahan radiasi. Agregat untuk beton penahan radiasi ini meliputi, golongan agregat tertentu untuk beton penahan radiasi pengion, golongan agregat untuk beton penahan radiasi neutron dengan pertimbangan utama adalah komposisi atau berat jenis atau keduanya. Nilai dinyatakan dalam satuan metrik yang digunakan sebagai standar. |
74 | SNI 03-2495-1991 | Spesifikasi Bahan Tambahan Untuk Beton | Spesifikasi ini memuat persyaratan mutu bahan tambahan yang digunakan sebagai bahan tambahan campuran beton, sehingga didapatkan sifat-sifat khusus dari beton yaitu kemudahan pengerjaan, pengerasan, kekedapan dan keawetan |
75 | SNI 03-2527-1991 | Metode Pengujian Karakteristik Akifer Tertekan dengan Uji Pemompaan Jacob I. | Metode ini bertujuan untuk menetapkan karakteristik akifer tertekan dan produktivitas suatu sumur. |
76 | SNI 03-2528-1991 | Metode Eksplorasi Awal Air Tanah dengan Cara Geolistrik Wenner. | Metode ini digunakan dalam pengukuran tahanan jenis perlapisan batu atau tanah di bawah permukaan tanah dengan susunan elektroda Wenner. |
77 | SNI 03-2812-1992 | Metode Pengujian Konsolidasi Tanah Satu Dimensi. Judul direvisi menjadi :Cara uji konsolidasi tanah satu dimensi | Standar ini menetapkan metode pengujian konsolidasi tanah satu demensi yang membahas persyaratan, ketentuan, cara uji serta laporan uji perihal konsolidasi tanah yang dibebani aksial dan ditahan pergerakan dalam arah lateral. |
78 | SNI 03-2814-1992 | Metode Pengujian Indek Kekuatan Batu dengan Beban Titik. | Metode ini digunakan dalam uji konsolidasi satu dimensi pada benda uji tanah, yang bertujuan untuk mendapatkan parameter kompressibilitas dan kecepatan konsolidasi tanah. |
79 | SNI 03-2815-1992 | Metode Pengujian Triaxial B Judul direvisi menjadi:Cara uji tekan triaksial pada laboratorium | Metode ini digunakan dalam pengujian laboratorium geser dengan cara uji langsung terkonsolidasi dengan drainase pada benda uji tanah. Hasil yang diperoleh adalah parameter kekuatan geser tanah terganggu yang terkonsolidasi |
80 | SNI 03-2816-1992 | Metode Pengujian Kadar Bahan Organik Dalam Tanah Dengan Pembakaran | Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar bahan organik dalam tanah dengan pembakaran. |
81 | SNI 03-2817-1992 | Metode Pengujian Akifer Tertekan dengan Pemompaan Papadopulos Cooper. | Metode ini digunakan untuk menetapkan karakteristik hidrolik akifer serta produktifitas suatu sumur, dengan mempergunakan uji pemompaan Papadopulos-Cooper. |
82 | SNI 03-2818-1992 | Metode Eksplorasi Air Tanah dengan Geolistrik Susunan Schlumberger. | Metode ini digunakan dalam pengukuran tahanan jenis pelapisan batu atau tanah di bawah permukaan tanah dengan susunan elektroda Schlumberger, khususnya untuk eksplorasi awal air tanah dengan geologi bawah permukaan dan menduga air tanahnya berdasarkan anomali tahapan jenis. |
83 | SNI 03-2819-1992 | Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka dengan Alat Ukur Arus Tipe Baling-Baling. | Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya debit sungai/saluran terbuka dan lokasi yang tidak terpengaruh arus balik aliran lahar. |
84 | SNI 03-2820-1992 | Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka dengan Pelampung Permukaan. | Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya debit sungai dan saluran terbuka yang tidak terpengaruh arus balik atau aliran lahar, untuk mendapatkan data kasar debit sungai dan saluran tersier. |
85 | SNI 03-2821-1992 | Metode Perhitungan Evapotranspirasi Potensial Dengan Panci Penguapan Kelas A | Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya Evapotranspirasi potensial menggunakan panci penguapan kelas A. |
86 | SNI 03-2822-1992 | Metode Pembuatan Lengkung Debit dan Tabel Sungai / Saluran Terbuka dengan Analisa Grafis. | Metode ini digunakan untuk pembuatan lengkung debit sungai / saluran terbuka dengan analisis grafis untuk mendapatkan gambaran hubungan antara tinggi muka air dengan debit sungai / saluran terbuka. |
87 | SNI 03-2823-1992 | Metode Pengujian Kuat Lentur Batu Memakai Gelagar Sederhana Dengan Sistem Beban Titik Di Tengah. | Metode ini digunakan untuk memperoleh parameter kuat lentur dari hasil pengujian di Laboratorium. |
88 | SNI 03-2824-1992 | Metode Pengujian Geser Langsung Batu.Judul direvisi: Cara uji geser langsung batu | Metode ini digunakan untuk memperoleh parameter kuat geser batu. |
89 | SNI 03-2828-1992 | Metode Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Alat Konus Pasir Judul direvisi menjadi :Cara uji kepadatan lapangan dengan alat konus pasir | Metode ini digunakan untuk menentukan angka kepadatan lapangan dengan alat konus pasir. |
90 | SNI 03-2829-1992 | Metode perhitungan tiang pancang beton pada krib di sungai. judul direvisi menjadi : Tata cara perhitungan krib tiang pancang beton di sungai | Metode ini digunakan untuk mendesain tiang pancang beton pada krib di sungai yang aman dan berfungsi semestinya. |
91 | SNI 03-2831-1992 | Metode Pengujian kotoran Organik dalam Tanah dengan Pembakaran | Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar bahan organik dalam tanah dengan pembakaran |
92 | SNI 03-2832-1992 | Metode Pengujian untuk Mendapatkan Kepadatan Tanah Maksimum dengan Kadar Air optimum | Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kepadatan tanah maksimum dengan kadar air optimum, untuk memperoleh kepadatan tanah basah maksimum dan selisih kadar kadar air secara cepat serta dipakai sebagai standar kualitas kepadatan di lapangan. |
93 | SNI 03-2834-2000 | Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal | Tata cara ini digunakan untuk merencanakan proporsi campuran beton tanpa menggunakan bahan tambahan dan bertujuan untuk mendapatkan proporsi campuran yang dapat menghasilkan mutu beton sesuai dengan rencana |
94 | SNI 03-2838-1992 | Tata Cara Perencanaan Teluk Bis | Tata cara ini digunakan untuk menyera-gamkan bentuk, ukuran dan lokasi teluk bis, sehingga dapat menjamin kelancaran lalu lintas, keselamatan dan kenyamanan bagi pemakai jalan. |
95 | SNI 03-2840-1992 | Tata Cara Pengerjaan Lembaran Asbes Semen Untuk Penutup Atap Pada Bangunan Rumah dan Gedung | Tata cara ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatip akibat debu yang ditimbulkan pada waktu pengerjaan pemasangan penutup atap |
96 | SNI 03-2840-2002 | Tata Cara Pengerjaan Lembaran Asbes Semen Untuk Penutup Atap Pada Bangunan Rumah dan Gedung | Tata cara ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatip akibat debu yang ditimbulkan pada waktu pengerjaan pemasangan penutup atap |
97 | SNI 03-2841-1992 | Tata Cara Pengerjaan Lembaran Asbes Semen Untuk Dinding Pada Bangunan Rumah dan Gedung. | Tata cara ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatip akibat debu yang ditimbulkan pada waktu pengerjaan pemasangan dinding |
98 | SNI 03-2845-1992 | Tata Cara Perencanaan Rumah Susun Modular | Tata cara ini bertujuan untuk memberikan landasan perencanaan desain agar dapat diperoleh suatu perancangan bangunan rumah susun yang optimal dan memenuhi syarat bagi kelayakan suatu hunian |
99 | SNI 03-2846-1992 | Tata Cara Perencanaan Kepadatan Bangunan Lingkungan Bangunan Rumah Susun Hunian | Tata cara ini digunakan dalam perencanaan penggunaan lahan secara optimum yang bertujuan untuk merencanakan kepadatan lingkungan perumahan rakyat |
100 | SNI 03-2847-1992 | Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung | Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan struktur beton untuk bangunan gedung, atau struktur bangunan lain yang mempunyai kesamaan karakter dengan struktur bangunan gedung |